Keluhan Aparat Tentang IT -- Terlalu Minim Anggaran --
-- ini contoh kasus di Surabaya --
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMKOT TERKENDALA ANGGARAN
Pembangunan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya masih terkendala alokasi anggaran yang terlalu minim untuk pembangunan infrastruktur. Setidaknya dibutuhkan anggaran minimal Rp7 milyar untuk membangun sistem informasi yang saling terintegrasi antar Unit Satuan Kerja (USK).
M. NADJIB USMAN Kepala Kantor Pengelolaan Data Elektronik Pemerintah Kota Surabaya pada suarasurabaya.net, Jumat (17/09) di kantornya mengatakan dalam tahun anggaran ini KPDE hanya memiliki anggaran Rp300 juta dari Rp7 milyar yang diajukan dalam RAPBD lalu.
"Anggaran sebanyak itu hanya cukup untuk membangun sistem infomasi di salah satu sub dinas Tenaga Kerja yang sekarang sedang kita kerjakan," papar NADJIB.
Padahal kata NADJIB untuk membangun Sistem Informasi Eksekutif yang handal dan dapat menjadi landasan pengambilan keputusan, sistem itu harus didukung infrastruktur yang memadai berupa software, hardware, SDM, data, dan sistem prosedur.
Sekarang ini kata NADJIB sistem informasi yang dioperasikan di USK seperti badan, kantor, maupun dinas dalam lingkungan Pemkot Surabaya masih belum layak disebut sistem informasi.
"Sistem informasi haruslah dapat menjadi landasan pengambilan keputusan. Bagaimana bisa menjadi landasan pengambilan keputusan kalau di dalam satu dinas saja masih ada yang tidak terkoneksi dalam LAN (Limited Area Network)," ujar NADJIB.
Namun demikian menurut NADJIB, Pemkot telah berupaya menjembatani kesenjangan-kesenjangan antar sistem informasi di lingkungan Pemkot Surabaya dengan membangun sebuah Data Warehouse yang mengkoneksikan secara online informasi dari beberapa dinas di lingkungan Pemkot di wilayah Taman Surya.
Data-data yang terintegrasi dalam Data Warehouse di KPDE adalah data mengenai pendapatan daerah, kepegawaian, keuangan, aset daerah, dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap. "Data-data itu sudah bisa kami pergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan," jelas NADJIB.
Koneksi antar USK dalam Data Ware House tersebut selama ini terjalin melalui media VDSL (very high bit-rate Digital Subriber Line). "Ke depan kami ingin membangun koneksi dengan USK di luar Taman Surya, seperti Dinas Tenaga Kerja dan dinas Pendidikan melalui wireless atau bahkan kabel serat optik. Tapi itu baru sekedar angan-angan, biasanya kita selalu dikalahkan dengan prioritas lain yang katanya lebih urgent," demikian NADJIB.
Teks Foto :
1. M NADJIB USMAN Kepala KPDE.
2. Ruang server KPDE yang menyimpan berbagai server sistem informasi termasuk Data Warehouse (CPU warna hitam)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home